Dapog/tray adalah tempat
tumbuhnya bibit padi yang ditanam secara acak dengan cara ditabur pada media
tumbuh untuk disemaikan. Persemaian dengan sistim dapog umumnya dilakukan
apabila penanaman dengan menggunakan alat tanam Rice Transplanter
Dalam kegiatan budidaya pertanian
sampai saat ini benih/bibit merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
terhadap produksi, karena selain menjadi salah satu faktor penentu yang harus
disiapkan sebagai bahan yang akan menghasilkan, juga dalam penyediaannya tidak
dapat dipandang mudah walaupun aspek lain dalam budidaya mendukung, tanpa
didukung oleh penyediaan bibit yang baik maka sulit dicapai hasil yang optimum.
Membuat persemaian merupakan
langkah awal bertanam padi dalam mempersiapkan bibit yang siap tanam. Pembuatan
persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya untuk pertanaman
produksi benih, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi
di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar
harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Salah satu titik kritis tanam bibit
menggunakan mesin tanam pindah bibit padi (Rice Transplanter) adalah pembuatan
persemaian karena memerlukan bibit khusus. Cara pembuatan persemaian berbeda
dengan persemaian yang biasa dilakukan saat ini (konvensional).
Jenis alat dan bahan yang digunakan
dalam pembibitan dengan system dapog:
a) Persiapan Tanah : Saringan (1,5
m x 2,0 m # mesh 0,5 cm), Skop dan Martil.
b). Pemilihan Benih: Benih (berkualitas
baik), Garam, Telur (1 butir) dan Ember.
c) Persemaian/Pembibitan :
Tray/kotak semai, Alat siram (gembor), Timbangan, Karung Plastik/Terpal,
Alat seeder/sowing manchine, Pupuk (NPK: 2-3 gram/tray, Daun pisang/jerami dan
Paranet (2,0 m x7,0m /40 trays).
Perlakuan benih perlu dilakukan
sebelum benih disebar ke pesemaian agar pertumbuhan benih sehat , kuat dan
seragam sehingga memenuhi kebutuhan benih per satuan luas tanam sehingga
sasaran peningkatan produksi tercapai secara optimum. Sebelum melakukan
persemaian seleksi benih sangat perlu dilakukan untuk memisahkan antar benih
yang bernas dan benih yang hampa. Benih dengan berat jenis lebih tinggi,
mempunyai mutu fisiologis (daya kecambah dan Vigor) yang lebih tinggi, serta
pertumbuhan dilapang yang lebih cepat dan seragam.
Adapun tahapan Seleksi Benih: a).
Larutkan 500 gr garam dalam 10 liter air, b). Masukkan 1 butir telur utuh, c).
Masukkan benih, d). Buang benih yang mengapung, e). Ambil benih yang tenggelam,
f). Bilas benih dengan air (2x), g). Rendam benih dalam air selama 2 hari.
Media dalam persemaian/pembibitan
padi dengan sistem dapog merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Tanah
yang dipergunakan dalam media semai padi dengan tray/dapog adalah tanah yang
subur berasal dari pekarangan yang bebas dari tumpukan sampah atau tanah sawah.
Tanah dikeringkan hingga kering betul selanjutnya di hancurkan sampai lembut
kemudian disaring dengan kawat saring ukuran 0,5 cm, kemudian Tanah dicampur
dengan pupuk organik dengan perbandingan 4:1 (3
liter tanah/tray) terdiri dari 2,25 liter tanah + 0,75 liter pupuk organik atau
Nitrogen 1gr/tray, Phosphate, 1 gr/tray Kalium, 1 gr/tray, kemudian diaduk
rata.
Persemaian dengan sistem Dapog/tray
adalah merupakan tempat tumbuhnya bibit padi yang ditanam secara acak dengan
cara ditabur pada media tumbuh untuk disemaikan. Ukuran dapog untuk mesin Jarwo
Transplanter mempunyai lebar 18,3 cm dan panjang sekitar 58 cm. Cara penyemaian
dapog dapat dilakukan langsung di lahan basah (sawah) ataupun di pekarangan rumah.
Kebutuhan benih per dapog persemaian adalah 90 -100 gram. Tebal media tumbuh
untuk persemaian yaitu 2–3 cm. Umur bibit yang dapat ditanam berkisar 15 –20
hari setelah semai dan tinggi bibit yang disarankan mencapai 15 –20 cm,
Untuk menabur benih pada dapog/tray
yang selain disebar langsung dengan menggunakan tangan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan Alat Penabur Benih (Seeder). Adapun tekninknya adalah
: a). Rel terbuat dari kayu uk. 5 x 7 cm sebanyak dua batang yang lurus
dan dihaluskan atau rel dari besi siku uk. 4 x 4 cm sebanyak 2 batang, b). Atur
dapok/tray yang sudah diisi media, c). Letakkan rel pastikan tepi dapok
sesuaikan dengan lebar alat, pastikan pada kondisi lurus dan berada di tengah (center)
(sesuai pada gambar), d). Atur lebar pengeluaran benih padi, sebelumnya lakukan
kalibrasi, e). Tutup dengan tanah dengan menggunakan alat seeder, f). Tutup
dengan daun pisang kemudian ditutup lagi dengan terpal/karung plastik tindih
dengan kayu agar tidak terlipat terkena terpaan angin, biarkan selama 3-4 hari
selanjutnya penutup dibuka, lalu disiram air sampai basah atau diairi setinggi
2-5 cm,
Selanjutnya adalah Pemeliharaan
Pembibitan/Pesemaian: a) Pemeliharaan setelah pesemaian umur 4 hari setelah
semai (HSS) yaitu: bila tempat pesemaian dilahan pekarangan setiap hari perlu
penyiraman secara intesif. b). Cara pemeliharaan pesemaian dilahan sawah. Masa
kecambah, atur ketinggian air dibawah tray/dapok. Masa pertumbuhan daun,
atur ketinggian air sama dengan guludan jika penyemaian disawah. Seletah itu pada
umur 15 – 20 hari dengan tinggi sekitar 12 – 17 cm maka dapat pakai untuk
ditanam menggunakan alat tanam rice transplanter.
Rice
transplanter adalah inovasi teknologi mesin tanam pindah bibit pada tanaman
padi. Mesin Rice Transplantar berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit
padi dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi pada daerah-daerah
tertentu. Dalam budidaya padi, salah satu kegiatan yang banyak menyerap tenaga
kerja adalah kegiatan tanam bibit padi (tanam bibit pindah). Kegiatan tersebut
memerlukan tenaga kerja sekitar 25% dari seluruh kebutuhan tenaga kerja
budidaya padi. Petani dalam pelaksanaan usahatani padi masih menanam bibit padi
secara manual dengan tenaga manusia. Permasalahan tentang kelangkaan tenaga
kerja tanam padi mulai terjadi di beberapa sentra produksi padi. Meskipun seluruh
areal lahan sawah dapat ditanami namun tidak tepat waktu. Hal tersebut
disebabkan karena telah mulai terjadi keterbatasan tenaga kerja tanam. Keadaan
demikian tentunya sangat memprihatinkan bagi pemerintah dalam peningkatan
ketahanan pangan. Dengan adanya kelangkaan tenaga kerja khususnya penanaman
padi menyebabkan jadwal tanam sering mundur dan tidak serempak sehingga
berpengaruh terhadap indeks pertanaman padi, ganguan OPT yang akhirnya
berpengaruh terhadap produksi padi. Oleh karena itu, sejak beberapa tahun
terakhir ini mulai diperkenalkan dan dikembangkan mesin tanam pindah bibit padi
(rice transplanter).
Inovasi teknologi rice transplanter merupakan inovasi teknologi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam, mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur (puddle). Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung. Selain itu rice transplanter juga memudahkan dalam penanaman.
Inovasi teknologi rice transplanter merupakan inovasi teknologi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam, mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur (puddle). Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung. Selain itu rice transplanter juga memudahkan dalam penanaman.