Senin, 03 Desember 2018

Bahan Pangan Mocaf dengan Pengering Model Hybrid - Dita Tris Widiyastuti - 522017071

Bahan pangan merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat, sehingga ketersediaan bahan pangan tersebut di dalam rumah tangga harus selalu tersedia setiap saat. Pada umumnya pemenuhan kebutuhan pangan dalam penyediaannya terfokus dari padi, padahal komoditas lain tidak kalah pentingnya untuk diproses menjadi bahan pangan (diversifikasi pangan) sehingga ketahanan pangan dapat terjaga.diversifikasi konsumsi pangan tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga bisa memperbaiki gizi untuk mendapatkan munusia yang berkualitas dan berdaya saing. Penganekaragaman (diversifikasi) pangan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan individu.
Dalam diversifikasi pangan salah satu dari komoditas ubi kayu dapat diproses menjadi mocaf. Mocaf (modified cassava flour) merupakan bahan baku untuk membuat berbagai jenis pangan setelah melalui proses pengolahan. Mocaf dapat digunakan sebagai food ingredient dengan penggunaan yang sangat luas. Mocaf tidak hanya bisa dipakai sebagai bahan pelengkap, namun dapat langsung digunakan sebagai bahan baku dari berbagai jenis makanan, mulai dari mie, bakery, cookies, brownis, hingga makanan semi basah. Dalam proses pengolahan berbagai jenis pangan dari bahan baku mocaf tersebut juga bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah dalam produksi pembuatan mocaf.
Teknologi mesin pengering mocaf
Dengan dukungan teknologi mekanisasi pasca panen sangat penting untuk menjamin ketersediaan bahan pangan berupa tepung singkong (mocaf) sepanjang tahun serta untuk meningkatkan kualitas produk olahannya. Salah satu teknologi pasca panen tepung singkong adalah pengeringan. Dalam hubungannya dengan pengeringan chip mocaf, pada tahun 2014 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Universitas Diponegoro dan Bappeda Kabupaten Wonogiri telah mengintroduksikan rancangan mesin pengering type hybrid di salah satu desa yaitu Desa Girimarrto, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Mesin pengering type hybrid dapat memproses mengeringkan chip basah mocaf dengan kapasitas 1,2 ton. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengeringan dari chip mocaf basah dengan kadar air 94% menjadi minimal 14% sesuai dengan SNI mocaf dan dengan waktu yang dibutuhkan selama 8 jam.
Proses pembuatan tepung mocaf relatif mudah, dapat dilakukan dengan skala rumah tangga hingga skala industri. Dalam pembuatannya terdapat alur yaitu sortasi ubi kayu, pengupasan, pencucian, perendaman, fermentasi, pengepresan, pengeringan penepungan, pengayakan, sampai menjadi mocaf. Dimulai dari sortasi ubi kayu kemudian pengupasan dengan pisau, kemudian pencucian menggunakan air, kemudian perendaman sampai ubi kayu tertutup air dalam bak, kemudian pengirisan ubi kayu menggunakan alat perajang yang berguna untuk memperkecil ukuran ubi kayu, kemudian fermentasi dengan melibatkan mikroorganisme, kemudian pengepresan untuk mengurangi kadar air pada chip hasil irisan sehingga pengeringan lebih cepat, kemudian pengeringan menggunakan teknologi mesin pengering type hybrid. Setelah kadar air turun langkah selanjutnya adalah penepungan yaity proses mengecilkan ukuran chip kering menjadi bentuk tepung melalui penggilingan, kemudian pengayakan untuk memisahkan ukuran partikel sehingga menjadi sama ukuran butiran tepung mocaf tersebut yaitu 100 mesh (ukuran standar SNI).

Mesin pengering type hybrid




Sumber : Sularno. “Menyediakan Bahan Pangan Melalui Industri MOCAF dengan Pengering Model Hybrid”. Warta Inovasi, 2016 hlm 57.





Alasan : untuk memenuhi tugas akhir praktikum sistem informasi pertanian serta mengulas kembali inovasi teknologi mesin pengering hybrid untuk mocaf supaya dapat diterapkan kembali dengan lebih banyak di berbagai daerah. 

0 komentar:

Posting Komentar